dr. Hirari Fattah Y.
(Dokter Vaksinasi imuni)
Apa itu Pneumonia?
Pneumonia yaitu keadaan paru-paru mengalami peradangan yang disebabkan oleh infeksi. Berbagai usia dapat menderita Pneumonia, penyakit ini dapat menimbulkan gejala ringan hingga berat.
Bagaimana Gejala Dari Pneumonia?
Demam, batuk yang disertai dahak, dan sesak napas, merupakan gejala umum Pneumonia yang sering muncul.
Apa yang Menyebabkan Pneumonia?
Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun jamur. Contoh golongan virus yang dapat menyebabkan pneumonia adalah Virus Influenza, Coronavirus (SARS – MERS – COVID 19), dan Respiratory Syncytial Virus (RSV). Di samping itu Pneumonia juga dapat diderita akibat penyakit infeksi yang sifatnya berupa komplikasi berat, yaitu virus Varicella (cacar air) dan Measles (campak).
Bagaimana Mekanisme Penularannya?
Bakteri pneumokokus penyebab pneumonia komunitas, penyebarannya dapat terjadi dengan adanya kontak langsung perorangan melalui droplet/percikan air liur.
Siapa Sajakah yang Berisiko Terkena Pneumonia?
Pneumonia dapat terjadi pada semua golongan usia. Sedangkan beberapa kelompok memiliki risiko lebih tinggi terjangkit, yaitu:
- Lansia (Usia > 65 tahun)
- Anak-anak usia < 5 tahun
- Memiliki riwayat medis maupun komorbid tertentu (PPOK, Asthma, Diabetes, Penyakit Jantung, HIV, sedang menjalani kemoterapi)
- Perokok
Apakah Pneumonia Berbahaya?
Pneumonia merupakan penyakit yang menular dan memiliki angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi. Diperkirakan hampir 14 juta kasus pneumonia berkembang menjadi infeksi berat dan dapat menyebabkan hingga 1.3 juta kematian. Menurut data dari WHO, pneumonia menyebabkan kematian pada 14% dari total angka kematian anak, sebanyak 740.180 kasus pada tahun 2019.
Bagaimana Cara Mencegah Pneumonia?
Pneumonia merupakan penyakit yang dapat dicegah, beberapa upaya yang dapat dilakukan yaitu menerapkan pola hidup sehat untuk menguatkan daya tahan tubuh, menjaga higienitas dengan rajin mencuci tangan, tidak merokok, dan mendapatkan vaksinasi.
Pada anak-anak, pencegahan pneumonia dapat ditunjang juga dengan pemberian nutrisi yang adekuat untuk meningkatkan kekebalan tubuh alamiah anak. Contohnya dengan pemberian ASI eksklusif minimal pada 6 bulan pertama kehidupan.
Di masyarakat kejadian pneumonia paling banyak diakibatkan oleh bakteri pneumokokus, lalu untuk mencegah pneumonia akibat pneumokokus, bagaimana sih vaksinnya?
Di Indonesia saat ini, vaksinasi spesifik terhadap bakteri pneumokokus sudah tersedia 3 jenis, yaitu pneumococcus conjugate vaccine 10 (PCV10), pneumococcus conjugate vaccine 13 (PCV13), dan pneumococcal polysaccharide 23 vaccine (PPSV23). Dosis diberikan dengan cara penyuntikan ke bagian otot.
PCV10 dapat diberikan pada anak berusia 2 bulan hingga 5 tahun, sedangkan untuk PCV13 dapat diberikan pada semua usia dimulai dari usia 2 bulan. Cara pemberian menurut rekomendasi jadwal vaksinasi IDAI 2020 yaitu diberikan total 3 dosis dasar pada usia 2, 4, dan 6 bulan ditambah 1 dosis booster pada rentang usia 12 hingga 15 bulan. Sedangkan pada anak berusia > 24 bulan/orang dewasa diberikan 1 dosis seumur hidup (PCV13).
PPSV23 saat ini direkomendasikan untuk dewasa berusia > 60 tahun dan pada individu > 2 tahun yang memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko terhadap penyakit pneumokokus. PPSV23 dilakukan booster setiap 5 tahun.
Perbedaan Ketiga Jenis Vaksin Pneumokokus
Perbedaan mendasar antara jenis PCV dengan PPSV adalah penambahan protein khusus yang diikatkan pada materi bakteri (polisakarida) pneumokokus pada PCV. Protein tersebut berfungsi untuk meningkatkan kualitas dari respons sistem imun yang terbentuk, jika dibandingkan hanya dengan vaksin polisakarida saja.
Sedangkan angka pada setiap jenis vaksin pneumokokus menunjukkan jumlah jenis serotipe bakteri yang terkandung di dalam vaksin. Pada PCV13 memberikan perlindungan terhadap 13 serotipe/strain bakteri pneumokokus, PCV10 memberikan perlindungan terhadap 10 serotipe/strain bakteri pneumokokus, sedangkan PPSV23 memberikan perlindungan terhadap 23 serotipe/strain bakteri pneumokokus.
Jika saya belum pernah mendapatkan vaksinasi pneumokokus sebelumnya, sebaiknya jenis vaksinasi apa yang saya pilih?
Menurut rekomendasi PAPDI 2021, bila seseorang belum pernah mendapatkan vaksin pneumokokus, pemberian PCV13 dianjurkan terlebih dahulu kemudian dapat ditambahkan PPSV23 dengan jeda minimal 1 tahun (minimal jeda 8 minggu) setelah pemberian PCV13.
Apakah dengan mendapat vaksin pneumokokus, maka tidak akan terkena penyakit pneumonia?
Banyak jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia. Khususnya untuk bakteri pneumokokus, serotipe yang teridentifikasi di dunia saat ini mencapai lebih dari 90 strain yang berbeda. Hal ini mengakibatkan vaksinasi belum dapat memberikan cakupan perlindungan menyeluruh terhadap semua jenis penyebab pneumonia. Namun, vaksin ini tetap dapat menurunkan peluang penularan penyakit. Kalau pun tetap tertular, biasanya memiliki gejala yang jauh lebih ringan.
Jika sudah pernah terkena pneumonia akibat pneumokokus sebelumnya, namun belum pernah mendapat vaksin pneumokokus. Apakah masih diperlukan vaksinasi?
Seseorang dapat mengalami infeksi pneumokokus lebih dari 1 kali. Episode infeksi pneumokokus sebelumnya belum tentu memberikan kekebalan terhadap infeksi yang mungkin terjadi di masa depan. Hal ini disebabkan karena banyaknya jenis serotipe bakteri pneumokokus. Sehingga CDC merekomendasikan vaksinasi pneumokokus tetap diberikan walaupun sudah pernah mengalami infeksi pneumokokus sebelumnya.
Sumber :
- Centers for Disease Control and Prevention (2022) Pneumococcal Disease. Accessed from : www.cdc.gov/pneumococcal/index.html
- Centers for Disease Control and Prevention (2022) Pneumonia. Accessed from: https://www.cdc.gov/pneumonia
- Ikatan Dokter Anak Indonesia (2020) Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 tahun Rekomendasi IDAI Tahun 2020
- Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI (2021) Jadwal Imunisasi Dewasa
- Immunization Action Coalition (2022) Pneumococcal Vaccines. Accessed from : www.immunize.org/askexperts/experts_pneumococcal_vaccines.asp
- National Health Services Inform Scotland (2021). Illnesses and Conditions. Pneumonia.
- World Health Organization (2021) Pneumonia. Accessed from : https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia