Beberapa masyarakat masih mempertanyakan perlukah melengkapi vaksin Japanese Encephalitis. Menurut mereka, saat ini mereka tidak memiliki rencana untuk berlibur ke daerah endemis Japanese Encephalitis. Sedangkan, penyakit Japanese Encephalitis bersifat endemis di Asia Tenggara dan sampai saat ini belum ada terapi spesifik untuk penyakit ini. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui lebih rinci mengenai vaksin Japanese Encephalitis.
Apa itu Japanese Encephalitis
Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit peradangan otak yang disebabkan oleh virus Japanese encephalitis dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Cullex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Penyakit ini dapat menyerang anak, dewasa, dan lansia.
Dimana saja kasus Japanese Encephalitis banyak ditemukan?
Penyakit ini bersifat endemis di Asia Tenggara. Di Indonesia, kasus ini sudah pernah ditemukan di Provinsi Bali, Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.
Secara epidemiologi, Indonesia merupakan daerah endemis penyakit Japanese Encephalitis. Inilah alasan mengapa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencantumkan Vaksin Japanese Encephalitis di Jadwal Vaksinasi Anak dan Dewasa 2023, sebagai vaksin yang sangat dianjurkan untuk dilengkapi.
Apa saja tanda dan gejala penyakit Japanese Encephalitis?
Sebagian besar orang yang terinfeksi virus JE tidak bergejala atau gejala tidak spesifik menyerupai flu. Namun, tingkat fatalitas kasus di antara mereka yang menderita JE dapat mencapai 30%.
Gejala-gejala Japanese Encephalitis, antara lain:
- Demam
- Sakit kepala
- Kaku leher
- Disorientasi
- Koma
- Lumpuh spastik
- Meninggal
Bagaimana cara mencegah penyakit Japanese Encephalitis?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sampai saat ini belum ditemukan terapi spesifik terhadap penyakit Japanese Encephalitis. Perawatan medis difokuskan untuk mengurangi gejala klinik yang berat. Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk melengkapi vaksin Japanese Encephalitis!
Vaksinasi Japanese Encephalitis efektif mencegah penyakit Japanese Encephalitis, penyakit peradangan otak yang disebabkan oleh virus Japanese encephalitis dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Cullex Tritaeniorhynchus terinfeksi.
Vaksin ini dapat diberikan untuk anak, dewasa, dan lansia.
Untuk anak, vaksin JE diberikan mulai usia 9 bulan yaitu 2 dosis dengan interval minimal 1-2 tahun. Sedangkan bagi dewasa dan lansia, vaksin JE cukup diberikan 1 dosis seumur hidup.
IMOJEV
Vaksin Japanese Encephalitis
Produksi Sanofi, Prancis
Referensi:
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/japanese-encephalitis
- https://wwwnc.cdc.gov/travel/diseases/japanese-encephalitis
- https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/japanese-encephalitis
- https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/berita/pertemuan-revitalisasi-surveilans-sentinel-japanese-encephalitis-di-provinsi-kalimantan-barat-tanggal-3-6-april-2023