Mencegah difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), polio, penyakit yang diakibatkan Haemophilus influenza type B, dan hepatitis B.
Diptheria toxoid, Tetanus toxoid, Bordetella pertussis antigens (Pertussis toxoid, filamentous haemagglutinin, pertactin), Poliovirus (type 1, 2, 3 inactivated), Haemophilus influenza type B polysaccharide, Hepatitis B surface antigen
DTP diberikan pada usia 2, 3, 4 bulan ataupun 2, 4, 6 bulan, kemudian booster pada usia 18 bulan dan 5-7 tahun; IPV sebaiknya diberikan minimal 2x sebelum usia 12 bulan; Hib diberikan pada usia 2, 3, 4 bulan ataupun 2, 4, 6 bulan, kemudian booster pada usia 18 bulan; Hep. B pertama diberikan sebelum usia 24 jam, kemudian diberikan pada usia 2, 3, 4 bulan ataupun 2, 4, 6 bulan, kemudian booster pada usia 18 bulan
Tidak ada pengulangan vaksin DTP combo saat dewasa
–
Penurunan nafsu makan, iritabilitas, lelah, demam, kemerahan/nyeri/bengkak di bekas suntikan.
Hipersensitif terhadap neomycin, polymyxin B; riwayat ensefalopati yang terjadi 7 hari pasca vaksin yang mengandung pertusis; usia > 7 tahun