Ada apa saja merek Vaksin DTP Combo?
INFANRIX HEXA
Vaksin DTaP-Polio IPV-Hib-Hepatitis B (Combo)
HEXAXIM
Vaksin DTaP-Polio IPV-HibHepatitis B (Combo)
PENTABIO
Vaksin DTwP-Hib-Hepatitis B
TETRAXIM
Vaksin DTaP-IPV
Apa bedanya antara merek-merek tersebut?
Vaksin DTP, sering juga disebut sebagai vaksin DPT, biasa diberikan dalam bentuk combo. Ada 2 jenis vaksin DTP, yaitu DTaP (terdapat dalam combo DTP vaksin impor) dan DTwP (terdapat dalam combo DTP vaksin produksi dalam negeri).
Vaksin DTaP (Difteri Tetanus acellular Pertusis) mengandung komponen antigen Pertusis yang tidak utuh karena hanya mengambil sedikit antigen Pertusis yang dibutuhkan saja, sehingga jarang menimbulkan
reaksi seperti demam.
Vaksin DTwP (Difteri Tetanus whole-cell Pertusis) mengandung komponen antigen Pertusis yang utuh, termasuk antigen yang tidak diperlukan, sehingga lebih sering menimbulkan reaksi seperti demam, nyeri atau bengkak kemerahan di lokasi suntikan.
Apa manfaat Vaksin DTP Combo?
Vaksin DTP Combo terdiri dari Vaksin DTP, Polio IPV, Hib, dan Hepatitis B.
Vaksin DTP mencegah Difteri, Tetanus, dan Pertusis. Difteri muncul dalam bentuk selaput yang menutup jalan napas dan menyebarkan toksin sehingga menyebabkan kematian. Tetanus muncul dalam bentuk kejang dan kekakuan seluruh tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Pertusis muncul dalam bentuk batuk rejan (whooping) yang terus-menerus dan tidak kunjung sembuh.
Vaksin Hib mencegah infeksi Haemophilus influenzae tipe b (Hib), salah satu bakteri penyebab radang selaput otak (meningitis), radang paru (pneumonia), dan infeksi telinga (otitis media) pada bayi dan anak.
Bagaimana Jadwal Pemberian Vaksin DTP Combo?
Vaksin DTP diberikan untuk anak mulai usia 2 bulan hingga 5 tahun.
Jadwal vaksin anak :
- Dosis 1: usia 2 bulan
- Dosis 2: usia 3 bulan
- Dosis 3: usia 4 bulan
- Dosis 4: usia 18 bulan
- Dosis 5: usia 5 tahun
Siapa yang tidak dapat menerima Vaksin DTP Combo? (kontraindikasi)
Vaksin DTP Combo penting diberikan untuk semua anak. Beberapa kondisi di bawah ini tidak dapat menerima vaksin DTP Combo:
- Alergi berat terhadap salah satu komponen vaksin dan terhadap pemberian vaksin DTP Combo sebelumnya.
- Riwayat ensefalopati dalam 7 hari sebelum vaksinasi
- Sedang sakit berat
- Sedang dalam terapi imunosupresif
Bila ragu atau tidak yakin, konsultasikan pada dokter mengenai hal ini.
Harap menjadi perhatian:
Anak yang memiliki riwayat ensefalopati progresif, kejang yang tidak terkontrol, atau kelainan neurologis lainnya, sebaiknya menunda pemberian vaksinasi DTP Combo hingga selesai pengobatan atau saat kondisi stabil. Konsultasikan dengan dokter.
Hal ini banyak ditanyakan:
Q: Apakah vaksin DTP Combo dapat diberikan dengan jadwal 2, 4, 6 bulan?
A: Ya, bisa. Tidak masalah. Tidak mengganggu efektivitas maupun keamanan dari pemberian vaksin.
Q: Berapa minimal usia dapat menerima vaksin DTP Combo?
A: Vaksin DTP Combo dapat diberikan paling cepat di usia 6 minggu.
Q: Bila terlambat, apakah vaksinasi DTP Combo dapat dikejar (catch up)?
A: Ya, bisa. Anak usia di bawah 7 tahun menggunakan sediaan DTP, sementara Anak usia di atas 7 tahun, menggunakan sediaan Tdap
Q: Apakah vaksin DTaP pasti tidak menimbulkan reaksi?
A: Vaksin DTP combo mengandung lebih dari 1 antigen di dalam satu suntikan. Sehingga walaupun merupakan vaksin DTaP, masih mungkin menimbulkan reaksi. Namun, reaksi bergantung dengan respon tubuh dan berbeda-beda tiap individu.
Apa reaksi simpang yang dapat terjadi setelah pemberian Vaksin DTP Combo?
Vaksin DTP combo aman dan perlu diberikan untuk melindungi anak dari infeksi bakteri dan virus yang mudah menular. Reaksi simpang yang dilaporkan paska vaksinasi DTP Combo adalah:
- Demam, rewel
- Nafsu makan menurun
- Diare, muntah
- Nyeri atau bengkak kemerahan di lokasi suntikan
- Benjolan kecil (hard lump) di lokasi suntikan dan akan menghilang sendiri dalam beberapa bulan.
Apa bahayanya bila tidak mendapatkan vaksinasi DTP Combo?
Anak yang terinfeksi salah satu dari Difteri, Tetanus, atau Pertusis dapat menyebabkan kerusakan organ, sumbatan jalan nafas yang mengakibatkan kematian. Faktanya, 2 dari 10 orang penderita bisa meninggal dunia meskipun sudah diobati.
Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati, saat ini belum ada obat untuk kanker namun dapat dicegah dengan vaksinasi. Infeksi virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan permanen hingga kematian akibat
kerusakan otot pada saluran pernapasan. Meskipun sudah diobati secara maksimal, infeksi Hemofilus influenza tipe B pada anak dapat menyebabkan kerusakan otak, tuli, hingga kematian.
References:
- www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/dip.html
- www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/vaksin-kombinasi
- www.immunize.org/askexperts/experts_per.asp
Sumber:
- Buku Vaksin Indonesia. Download gratis di sini: https://imuni.id/wp-content/uploads/2023/09/Buku-Vaksin-Indonesia.pdf
- Informasi lengkap tentang imuni Vaksinasi di Rumah untuk Anak & Dewasa, klik di sini: https://imuni.id/link/