Ada apa saja merek Vaksin Japanese Encephalitis?
IMOJEV
Vaksin Japanese Encephalitis (JE)
Apa manfaat Vaksin Japanese Encephalitis?
Vaksin Japanese Encephalitis efektif untuk mencegah radang otak akibat virus Japanese Encephalitis yang ditularkan oleh nyamuk Culex tritaeniorhynchus.
Penyakit Japanese Encephalitis terjadi pada beberapa daerah di Asia dan Pasifik Barat. Indonesia merupakan negara endemis Japanese encephalitis, terutama Bali, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jakarta. Kasus terbanyak ditemukan di Provinsi Bali.
Bagaimana Jadwal Pemberian Vaksin Japanese Encephalitis?
Vaksin Japanese Encephalitis diberikan untuk anak, dewasa, dan lansia.
Pada anak, diberikan mulai usia 9 bulan, 2 dosis dengan interval minimal 1-2 tahun.
Pada dewasa dan lansia, diberikan cukup 1 dosis.
Siapa yang tidak dapat menerima Vaksin Japanese Encephalitis? (kontraindikasi)
- Alergi berat dengan komponen apapun yang terdapat pada vaksin.
- Alergi berat pada pemberian Vaksin Japanese Encephalitis sebelumnya.
- Penyakit kelainan imunitas bawaan atau didapat.
- Terapi imunosupresif seperti kemoterapi atau kortikosteroid sistemik dosis tinggi dalam waktu 4 minggu sebelum vaksinasi.
- Kondisi demam dan penyakit akut berat.
- Wanita hamil dan wanita menyusui.
Bila ragu atau tidak yakin, konsultasikan pada dokter mengenai hal ini.
Harap menjadi perhatian:
Saat ini Indonesia menjadi negara endemis Japanese Encephalitis. Sehingga semakin penting untuk melengkapi vaksin ini.
Hal ini banyak ditanyakan:
Q: Apakah infeksi Japanese Encephalitis ada pengobatannya?
A: Sampai saat ini, belum ada pengobatan spesifik terhadap infeksi Japanese Encephalitis.
Q: Apakah vaksin Japanese Encephalitis diberikan jika akan perjalanan ke Bali?
A: Sebelumnya, kejadian Japanese Encephalitis lebih banyak terjadi di Bali sehingga vaksinasi Japanese Encephalitis masuk ke dalam program vaksinasi gratis untuk wilayah Bali. Walaupun begitu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tetap menganjurkan semua anak Indonesia untuk mendapatkan vaksin Japanese Encephalitis.
Q: Bagaimana cara pemberian vaksin dan dosis pemberiannya?
A: Vaksin disuntikkan secara subkutan (suntikan ke lapisan lemak di bawah kulit) dengan dosis 0,5 ml.
Apa reaksi simpang yang dapat terjadi setelah pemberian Vaksin Japanese Encephalitis?
Penyakit Japanese Encephalitis lebih berisiko daripada efek samping vaksinasi Japanese Encephalitis. Walaupun demikian, vaksin dapat menimbulkan efek samping.
Efek samping yang mungkin terjadi adalah nyeri, kemerahan, dan bengkak pada daerah suntikan, mual, muntah, diare, bersin-bersin, dan batuk.
Pada anak, demam sering terjadi setelah pemberian vaksin Japanese Encephalitis. Sedangkan pada dewasa dan lansia, nyeri otot dan nyeri kepala lebih sering terjadi.
Efek samping berat, seperti alergi terhadap komponen vaksin, jarang sekali terjadi.
Apa bahayanya bila tidak mendapatkan vaksinasi Japanese Encephalitis?
Penyakit Japanese Encephalitis dapat menyebabkan gejala demam dan sakit kepala. Pada kasus yang berat, penyakit dapat menyebabkan ensefalitis (pembengkakan dari otak), dengan gejala berupa demam, kaku leher, kejang, dan koma.
Jika penyakit Japanese Encephalitis menginfeksi ibu hamil, virus ini berbahaya bagi janinnya.
References:
Sumber:
- Buku Vaksin Indonesia. Download gratis di sini: https://imuni.id/wp-content/uploads/2023/09/Buku-Vaksin-Indonesia.pdf
- Informasi lengkap tentang imuni Vaksinasi di Rumah untuk Anak & Dewasa, klik di sini: https://imuni.id/link/