Ada apa saja merek Vaksin Polio?
Poliomyelitis Vaccine Inactivated
Vaksin Polio IPV
Bivalent Oral Poliomyelitis Vaccine
Vaksin Polio Oral (OPV)
Apa bedanya antara merek-merek tersebut?
Vaksin Polio IPV merupakan jenis vaksin mati (inactivated), melindungi dari infeksi virus polio tipe 1, tipe 2, dan tipe 3. Diberikan secara suntikan ke intramuskular (ke dalam jaringan otot).
Vaksin Polio OPV merupakan jenis vaksin hidup (live attenuated) melindungi dari infeksi virus polio tipe 1 dan tipe 3. Diberikan secara oral tetes ke mulut.
Apa manfaat Vaksin Polio?
Mencegah polio yang menyebabkan kelumpuhan.
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit infeksi akibat virus polio yang mengakibatkan kerusakan saraf permanen yaitu lumpuh layu disertai kekakuan pada leher dan punggung. 30% anak dan remaja yang terinfeksi polio mengalami kematian.
Penularannya melalui makanan atau minuman yang tidak higienis dan tercemar virus Polio. Sanitasi yang buruk merupakan sumber penularan virus Polio. Infeksi virus Polio
dapat dicegah dengan vaksinasi.
Bagaimana Jadwal Pemberian Vaksin Polio?
Vaksin Polio dapat diberikan pada anak dan dewasa.
Vaksin Polio pada anak dapat diberikan secara diteteskan (OPV) dan disuntikan (IPV). Vaksin Polio IPV biasanya diberikan bersamaan dengan sediaan vaksin DTP Combo (DTwP atau DTaP). Jadwal vaksin Polio pada anak :
- Dosis 1: saat lahir
- Dosis 2: usia 2 bulan
- Dosis 3: usia 3 bulan
- Dosis 4: usia 4 bulan
- Dosis 5: usia 18 bulan
Vaksin Polio jenis IPV (jenis yang ada di dalam vaksin combo) diberikan minimal 2 kali sebelum usia 12 bulan
Vaksin Polio pada dewasa menggunakan sediaan vaksin Polio IPV. Vaksin Polio pada dewasa diberikan untuk individu yang tidak diketahui riwayat vaksinasi polio sewaktu kanak-kanak, diberikan 3 kali dengan jarak 0-1-7 bulan.
Siapa yang tidak dapat menerima Vaksin Polio? (kontraindikasi)
Vaksin Polio aman diberikan untuk Anak dan Dewasa.
Beberapa kondisi medis yang tidak dapat menerima vaksin Polio di antaranya:
- Alergi berat terhadap salah satu komponen vaksin dan pada pemberian vaksin Polio sebelumnya.
- Alergi berat terhadap streptomisin, neomisin, dan polimiksin B.
- Sedang mengalami infeksi akut.
- Sedang mengonsumsi obat-obatan imunosupresan.
Bila ragu atau tidak yakin, konsultasikan pada dokter mengenai hal ini.
Harap menjadi perhatian:
Anak yang mendapat vaksin Polio Oral (OPV) saja, perlu diberikan vaksin Polio IPV setidaknya 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu sebelum usia 12 bulan.
Vaksin Polio IPV termasuk vaksin wajib (mandatory) yang dapat dimasukkan kedalam International Certificate of Vaccination (ICV) bila hendak bepergian ke negara Filipina.
Hal ini banyak ditanyakan:
Q: Apakah vaksin Polio Oral (OPV) dapat diberikan bersamaan dengan vaksin PCV dan DTP combo? A: Ya, bisa. Semua vaksinasi dapat diberikan bersamaan dalam 1 kunjungan dan tidak ada batas maksimal pemberian.
Q: Apakah vaksin Polio Oral (OPV) dapat diberikan bersamaan dengan vaksin oral lainnya seperti Rotavirus?
A: Ya, bisa. Vaksin Polio Oral (OPV) dapat diberikan bersamaan dengan vaksin Rotavirus dalam 1 hari yang sama. Bila ingin dipisah pemberiannya, maka diberi jarak minimal 2 minggu.
Q: Apakah ada dosis booster bila sudah lengkap vaksin Hepatitis B 3 dosis?
A: Tidak ada. Sampai saat ini belum ada rekomendasi pemberian dosis booster bila sudah lengkap vaksin Hepatitis B pada individu sehat.
Q: Saat usia dibawah 12 bulan, belum mendapatkan vaksin Polio IPV sama sekali. Apakah vaksin Polio IPV dapat dikejar di usia diatas 12 bulan?
A: Ya, bisa. Bila saat ini usia anak di atas 12 bulan, vaksin Polio IPV diberikan 2 kali dengan jarak minimal 4 minggu.
Q: Bagaimana cara penyuntikan vaksin Polio IPV?
A: Vaksin Polio IPV diberikan sebanyak 0.5 ml dan disuntikan secara intramuskular (kedalam jaringan otot).
Apa reaksi simpang yang dapat terjadi setelah pemberian Vaksin Polio?
Reaksi simpang/efek samping setelah vaksinasi Polio sangat minimal. Hal yang biasanya dilaporkan adalah sebagai berikut :
- Demam, nyeri kepala, lemas.
- Nyeri atau bengkak kemerahan pada lokasi suntikan.
- Nyeri otot
Apa bahayanya bila tidak mendapatkan vaksinasi Polio?
Bila tidak mendapat vaksinasi Polio, maka tubuh tidak memiliki antibodi atau perlindungan terhadap infeksi virus Polio. Penyakit Polio menyerang sistem saraf pusat yang mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian
References:
- www.idai.or.id/wp-content/uploads/2014/08/informasi-vaksin
untuk-orangtua.pdf - www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/rota.html
- www.immunize.org/catg.d/p4217.pdf
- https://www.biofarma.co.id/id/our-product/detail/vaksin-poliomyelitis-oral-bivalen-tipe-1-3
- IDAI. 2017. Pedoman Imunisasi di Indonesia Ed. 6. Jakarta:
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. - Summary Product Characteristic Rotarix.
- Summary Product Characteristic Rotateq
Sumber:
- Buku Vaksin Indonesia. Download gratis di sini: https://imuni.id/wp-content/uploads/2023/09/Buku-Vaksin-Indonesia.pdf
- Informasi lengkap tentang imuni Vaksinasi di Rumah untuk Anak & Dewasa, klik di sini: https://imuni.id/link/