Vaksinasi Untuk Penyakit Kronis

Bagikan Artikel

dr. Syafika Biscay Jayanti

(Dokter Vaksinasi imuni)

Penyakit kronis dapat meningkatkan risiko terinfeksi penyakit lain bahkan bisa juga mengalami perburukan (komplikasi) dari penyakit yang sudah ada karena kekebalan tubuh yang tidak optimal. Penyakit kronis sering dikaitkan dengan perawatan lama di Rumah Sakit, sehingga juga mudah terpapar dengan penyakit infeksi lainnya. Maka dari itu, vaksinasi penting untuk mencegah infeksi penyakit lain, terutama untuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Vaksinasi yang disarankan untuk penderita penyakit kronis adalah:

Vaksin Influenza

Telah dilaporkan pada tahun 2019, terdapat 93% kasus Influenza terjadi pada orang dengan penyakit kronis. Orang dengan penyakit jantung memiliki risiko 6x mengalami serangan jantung dalam 7 hari setelah terinfeksi Influenza. Ternyata, infeksi influenza pada penderita diabetes yang terkontrol sekalipun memiliki risiko 3x mengalami komplikasi, salah satunya peningkatan gula darah secara mendadak. Mereka dengan penyakit kronis yang terinfeksi influenza akan lebih mudah mengalami komplikasi dan perawatan di rumah sakit yang lama. Vaksin influenza aman, efektif dan manfaatnya jauh lebih besar untuk mengurangi komplikasi berat akibat infeksi influenza.

Vaksin Pneumonia

Pada tahun 2017 lebih dari 31.000 kasus Pneumonia invasif (bakteremia dan meningitis), 50% terjadi pada orang dewasa. Penyakit kronik seperti penyakit jantung kronik, PPOK, diabetes, implan koklea lebih berisiko terkena komplikasi terutama Pneumonia invasif. Pemberian vaksin Pneumonia pada pasien PPOK mengurangi 63% perawatan di rumah sakit dan dan mengurangi 81% kematian akibat pneumonia. Vaksin Pneumonia Conjugate atau Polisakarida disarankan diberikan pada orang dengan penyakit kronik dan efektif membantu mengurangi terjadinya komplikasi pneumonia invasif (bakteri dan meningitis)

Vaksin Hepatitis B

Selain anak-anak, vaksin hepatitis B juga direkomendasikan untuk orang dewasa dengan penyakit kronis. Pada tahun 2019 dilaporkan 1,5 juta kasus hepatitis B terjadi setiap tahunnya, 820.000 diantaranya meninggal karena kanker hati dan sirosis hati. Asia Tenggara termasuk Indonesia merupakan daerah endemis hepatitis B. Orang dengan penyakit diabetes, penyakit liver dan gagal ginjal kronis memiliki risiko 60% lebih tinggi terinfeksi Hepatitis B. Pemberian vaksin Hepatitis B 3 dosis lengkap membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi seperti kanker hati dan sirosis hati

Sumber:

https://www.eu-patient.eu/globalassets/policy/vaccination/resources/background-report—vaccination-and-patients-with-chronic-conditions.pdf

https://www.cdc.gov/vaccines/adults/rec-vac/health-conditions/index.html

https://www.canada.ca/en/public-health/services/publications/healthy-living/canadian-immunization-guide-part-3-vaccination-specific-populations/page-7-immunization-persons-with-chronic-diseases.html

https://www.hepb.org/prevention-and-diagnosis/vaccination/

https://www.cdc.gov/mmwr/volumes/67/rr/rr6701a1.htm

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-b

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7081528/

Bagikan Artikel

Artikel Terbaru Lainnya

Oktober 2021

Jumlah Vaksinasi
50.000
Jumlah Dokter
66

Area Layanan

Jenis Layanan

Agustus 2021

Jumlah Vaksinasi
38.000
Jumlah Dokter
58

Area Layanan

Jenis Layanan

Juni 2021

Jumlah Vaksinasi
21.000
Jumlah Dokter
39

Area Layanan

Jenis Layanan

April 2021

Jumlah Vaksinasi
16.000
Jumlah Dokter
38

Area Layanan

Jenis Layanan

Maret 2021

Jumlah Vaksinasi
14.000
Jumlah Dokter
34

Area Layanan

Jenis Layanan

Desember 2020

Jumlah Vaksinasi
8.000
Jumlah Dokter
29

Area Layanan

Jenis Layanan

November 2020

Jumlah Vaksinasi
5.000
Jumlah Dokter
27

Area Layanan

Jenis Layanan

September 2020

Jumlah Vaksinasi
500
Jumlah Dokter
21

Area Layanan

Jenis Layanan

Agustus 2020

Jumlah Vaksinasi
100
Jumlah Dokter
14

Area Layanan

Jenis Layanan