Apa Itu Stunting dan Hubungannya Dengan Status Imunisasi Anak

Bagikan Artikel

dr. Felicitas Anindya Utami

(Dokter Vaksinasi imuni)

Apa Itu Stunting?

Stunting adalah ukuran tubuh yang pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi karena kondisi ireversibel akibat asupan nutrisi yang tidak memenuhi syarat dan/atau infeksi berulang atau kronis yang terjadi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Prevalensi Stunting di Indonesia

Bila angka stunting di suatu negara lebih dari 20%, maka stunting menjadi masalah kesehatan yang perlu dibenahi. Namun, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), angka stunting di Indonesia menurun. Sebelumnya terdapat anak yang stunting sebesar 37,2% pada tahun 2013, lalu turun menjadi 30,8% pada 2018. Berdasarkan data terakhir tahun 2022, angka prevalensi stunting di Indonesia yaitu 21,6%. Walaupun begitu, angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi. Di tahun 2024 Target angka stunting yang diharapkan adalah 14%.

Faktor – Faktor Penyebab Stunting

Menurut World Health Organization (WHO), penyebab utama yang menyebabkan stunting adalah faktor keluarga dan faktor rumah tangga. Penyebab-penyebab tersebut dipengaruhi oleh nutrisi dan kesehatan Ibu buruk, pemberian makan tidak adekuat dan infeksi. Di samping itu, faktor-faktor lain yang secara tidak langsung mempengaruhi stunting adalah faktor ekonomi, sosiokultural, dan lingkungan.

Mengenal Gejala Stunting Pada Anak

Gejala stunting terbagi menjadi dua, yakni dapat disadari dan juga dapat tidak disadari, namun biasanya gejala stunting yang utama ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dari teman seusianya. Di sisi lain, gejala stunting lainnya sebagai berikut:

  • Berat badan yang sulit meningkat
  • Imunitas rendah sehingga mudah terserang penyakit
  • Gangguan belajar, seperti sulit fokus

Dampak Stunting Pada Anak

Faktanya stunting tidak hanya memberikan dampak jangka pendek, tetapi juga dampak jangka panjang. Selanjutnya, terdapat beberapa efek jangka pendek stunting yang dirasakan pada kesehatan, yaitu:

  • Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus)
  • Hambatan perkembangan kognitif dan motorik
  • Infeksi kronik
  • Penyakit tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung.

Jika tidak dilakukan intervensi, jangka panjangnya stunting dapat menyebabkan rendahnya produktivitas yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kemiskinan. Lalu, bagaimana hubungan antara stunting dan hubungannya dengan imunisasi?

Bagaimana Hubungan Antara Stunting dan Status Imunisasi Anak

Stunting dan hubungannya dengan status imunisasi anak memiliki hubungan yang erat. Fakultas Kesehatan Masayarakat Universitas Airlangga melakukan penelitian mengenai hubungan antara Stunting dan Status Imunisasi Anak. Penelitian ini mengambil data yang bersumber dari hasil Indonesia Family Life Survey (IFLS), yang dilakukan di 13 provinsi di Indonesia dari tahun 2014 sampai 2015. Dari sampel sebanyak 1.048 anak 2-5 tahun, prevalensi stunting sebesar 16,32%.Pada anak yang tidak diimunisasi lengkap persentase stunting lebih tinggi (22,54%) dibandingkan anak dengan status imunisasi lengkap (13,82%) dan bermakna secara statistik (p=0,01).

Pada 1.000 hari pertama kehidupan, anak berisiko untuk terinfeksi penyakit, ditambah lagi dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Selanjutnya, infeksi berulang pada anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak yang dapat mengakibatkan stunting. Di sisi lain, anak dengan status imunisasi tidak lengkap 1,78 kali lebih berisiko untuk mengalami stunting dibandingkan anak dengan status imunisasi lengkap. Vaksinasi berperan dalam menurunkan angka kematian dan risiko stunting pada anak. 

Jadi, pastikan status vaksinasi anak Anda lengkap sehingga anak Anda terbebas dari infeksi penyakit yang dapat mempengaruhi status gizinya!

Sumber:

Bagikan Artikel

Artikel Terbaru Lainnya

Oktober 2021

Jumlah Vaksinasi
50.000
Jumlah Dokter
66

Area Layanan

Jenis Layanan

Agustus 2021

Jumlah Vaksinasi
38.000
Jumlah Dokter
58

Area Layanan

Jenis Layanan

Juni 2021

Jumlah Vaksinasi
21.000
Jumlah Dokter
39

Area Layanan

Jenis Layanan

April 2021

Jumlah Vaksinasi
16.000
Jumlah Dokter
38

Area Layanan

Jenis Layanan

Maret 2021

Jumlah Vaksinasi
14.000
Jumlah Dokter
34

Area Layanan

Jenis Layanan

Desember 2020

Jumlah Vaksinasi
8.000
Jumlah Dokter
29

Area Layanan

Jenis Layanan

November 2020

Jumlah Vaksinasi
5.000
Jumlah Dokter
27

Area Layanan

Jenis Layanan

September 2020

Jumlah Vaksinasi
500
Jumlah Dokter
21

Area Layanan

Jenis Layanan

Agustus 2020

Jumlah Vaksinasi
100
Jumlah Dokter
14

Area Layanan

Jenis Layanan